Jumat, 16 September 2011

3 Idiots



hai bro sis, pasti tau kan film ini? boong banget sampe ga tau haha... film yang berjudul 3 Idiots ini emang memukau banget, sebelum gue bercuap cuap tentang film ini, ada baiknya gue meresensikan ceritanya :D

Pemain : Aamir Khan (Ranchhoddas Chancad)
R. Madhavan (Farhan Qureshi)
Sharman Joshi (Raju Rastogi)
Kareena Kapoor (Pia)
Boman Irani (Viru Sahastrebuddhe / Virus)
Sutradara : Rajkumar Hirani
Durasi : 164 menit
Genre : Drama komedi

Awal kisah si Farhan ditelfon oleh Chatur Ramalingam (Sliencer), teman kuliahnya dulu, dia berkata bahwa dia tau dimana Rancho, sahabatnya yang tidak ada kabar setelah lulus kuliah. Farhan yang udah ada di pesawat yang lepas landas melakukan 'hal ajaib' sehingga pesawat bisa mendarat dengan darurat.

Farhan langsung menelfon Raju dan janji ketemuan di Kampusnya dengan Chatur. sesampainya disana, Chatur malah membangga-banggakan dirinya dan memamerkan keberhasilannya, tapi akhirnya Raju dan Farhan diantarkan juga ke tempat Rancho berada.Di perjalanan, Farhan pun mengenang kisah - kisah yang terjadi bersama Rancho dan Raju saat kuliah dulu. Dari awal masuk kuliah, ketemu dengan Virus, kerumah Raju, kerumah Farhan, ketemu dengan Pia sampai lulus kuliah.

Akhirnya mereka pun sampai dirumah Rancho. Sayangnya, mereka tidak menemukan Rancho, sahabatnya. Pencarian terus dilakukan, mereka sempet jemput Pia yang mau nikah, dan akhirnya mereka dipertemukan kembali dengan Rancho :')

Beberapa Adegan di dalam film:
Farhan, Rancho dan Raju

Virus

Pia dan scooter mengejar Rancho :)

Pasti ada nari-narinya


Pasti ada nyanyi - nyanyinya


film ini kalo di tinjau dari segi teknisnya pas bro, cameramovementnya ga bikin pusing, sound effect pas sama adegannya, setting tempat pun bagus banget pas adegan terakhir yang Rancho main pesawat terbang itu. Pemainnya juga profesional, soalnya gue bisa terbawa masuk kedalam film ini :') Trus make upnya juga ga berlebihan dan hebatnya gue sampe ga nyangka kalo pemeran Rancho udah berumur 40an! alurnya maju mundur, tapi ga ribet, mudah dimengerti. banyak adegan lucu yang membuat kita ga bosen nonton film ini, trus banyak quote dan kejadian yang bikin kita berdecak kagum. oh iya, ada yang kurang sih, pas adegan bayi keluar itu keliatan banget kalo itu boneka, tapi secara keseluruhan bagus banget...

setiap film pasti ada pesan moralnya, dan di film ini pun juga ada bahkan banyak hal yang bisa kita petik setelah nonton film ini.

Sahabat sejati, sahabat sampai mati. Emang banyak banget film yang menceritakan persahabatan, tapi di film ini gue sangat mendapatkan feelnya, disaat susah ataupun senang, dia akan selalu ada dan menolong, itulah sahabat. Rancho yang niat sekali membuat teman-temannya sukses sehingga dia berbuat sesuatu yang nekat. Dan karena Rancho, Raju dan Farhan mendapatkan perubahan yang sangat berarti dalam hidupnya.

Jadilah apa yang kamu mau. Farhan yang menyukai fotografi terpaksa kuliah di ICE demi menuruti permohonan orang tuanya tetapi hasilnya dia menduduki peringkat terbawah. Rancho yang memang menyukai teknik pun bisa menjadi peringkat teratas karena memang dia mencintai apa yang dia lakukan.

Janganlah memaksakan kehendak sendiri. Virus yang memaksakan para muridnya untuk mengikuti aturannya, membuat banyak mahasiswa yang stress hingga akhirnya bunuhdiri. anaknya pun juga mati karena dipaksa oleh Virus untuk menjadi seorang Insinyur, padahal dia ingin menjadi sastrawan.

Jadilah dirimu sendiri. Banyak orang yang mengubah pendiriannya, atau sifatnya demi mendapatkan sesuatu. Namun, hal itu tidak berlaku untuk Raju, dia rela melepas pekerjaan yang dia inginkan dari pada harus mengubah sifatnya yang jujur dan terbuka itu. Tapi karena itulah dia dapat mendapatkan perkerjaan tersebut.

Ilmu untuk dipahami dan diamalkan bukan hanya untuk mendapat nilai sempurna. Chatur, siswa yang pintar, yang mudah sekali menghafal, siswa yang berprilaku baik dan disukai banyak guru, tetapi dia mendapat peringkat ke dua, dan 5 tahun kemudian dia hanya menjadi seorang direktur. berbeda dengan Rancho, walaupun sama sama pintar tapi Rancho memahami dan mengamalkan ilmu yang dia dapat sehingga dia bisa menjadi seorang professor. intinya, jika kita menempatkan ilmu dengan baik, mudah-mudahan kita bisa mendapatkan sesuatu yang lebih baik lagi.

Berani melakukan perubahan. Farhan yang tadinya tidak berani mengutarakan keinginannya kepada orang tuanya karena takut mengecewakan mereka, akhirnya berani mengatakan semuanya hingga orangtuanya pun mengerti. setelah 5 tahun kemudia Farhan pun dapat menjadi fotografer yang handal dan dia pun dapat menerbitkan buku-buku.

Janganlah terlalu mencintai harta karena harta tidak bisa mencintai anda. Seorang pria yang tadinya menjadi pacar Pia, memarahi Pia karena telah menghilangkan jam baru pemberiannya. Artinya, dia lebih sayang dengan barang pemberiannya itu dibandingkan wanita yang dia beri barang itu. akhirnya mereka pun tidak jadi menikah.

Hidup banyak pilihan. Ayahnya Raju terpaksa dianter pake Scooternya Pia ke rumah sakit, lebih tepatnya sampai ke depan ruang dokternya. keadaan ayahnya Raju udah parah banget jadi harus cepat. Raju yang tau hal itu sempet marah ke Rancho tapi dokter bilang, kalo tadi terlambat 30 menit nungguin ambulance dateng ayah Raju udah ga bisa ditolong lagi. banyak orang yang sudah putus asa dan bilang tidak ada pilihan. hidup itu penuh pilihan, hanya saja tinggal kita mau melakukannya atau tidak.

sebenernya masih banyak lagi kejadian-kejadian di film ini yang bisa kita ambil hikmahnya, tapi gue cuma inget segitu... yaudah kalo penasaran nonton aja sendiri yaaa wkwkwk

film ini memainkan perasaan banget deh, ada yang bikin sedih, ada yang bikin ketawa ada juga yang bikin deg-degannya. Tapi ada adegan yang paling gue suka, pas Farhan harus bilang ke ayah dan ibunya kalau dia mau menjadi fotografer bukan insinyur. Kata-kata Rancho itu jleb banget waktu dia bilang sama Farhan, surat udah ditangan, taksi udah nunggu di depan, apa lagi yang ditakutin, kalo aja dia punya keberani ngomong sama orang tuanya, kehidupan dia nanti bakalan ga nyesel dan bahagia. trus akhirnya Farhan kerumahnya dan bilang ke orangtuanya, disitu gue terharu karena orangtuanya udah beliin dia laptop tapi kenyataannya anaknya mau jadi fotografer, setelah Farhan memohon beberapa lama, orang tuanya pun mengerti dan akhirnya laptop itu dijual untuk beli kamera yang bagus. :'D

"Hidup didunia hanya sekali, jadilah apa yang kamu mau, perjuangkanlah, dan tetaplah menjadi dirimu sendiri, sesungguhnya yang menjalani adalah diri kamu bukan orang lain, syukuri apa yang kamu punya dan tetaplah optimis!" - Nurfitri Azhri

semoga bermanfaat bagi yang membaca, maaf apabila ada salah kata, minal aidin walfaidzin mohon maaf lahir dan bathin. Aal izz well! ;)

Jumat, 09 Januari 2009

Tutorial membuat power point menjadi web page

Ini adalah tugas TIK yang telah diberikan oleh guru saya yang baik hati Pak Hasyim Subarna. tugasnya adalah disuruh membuat tutorial bagaimana caranya membuat power point menjadi web page, dan inilah caranya:

1. bukalah file power point anda yang ingin di buat menjadi web page
2. klik menu file > klik save as web page. namun, karena saya membuatnya di windows vista jadi klik menu > klik save as > klik other format
3. setelah klik other format > ubahlah save as typenya menjadi web page 4. ubahlah page title anda seperti yang anda inginkan
5. setelah itu klik save
6. setelah itu bukalah web page yang telah anda buat dengan cara klik kanan > klik open with > internet explorer7. setelah itu akan muncul tampilan seperti ini.8. web page anda selesai dan siap dilihat.
anda bisa mencobanya dirumah atau dimanapun anda berada asalkan ada komputer atau laptop. silahkan mencobaaaa..!!

Rabu, 31 Desember 2008

aku, dia, dan masa lalu yang terlupakan

Sore itu, aku bermain sepeda dengan anjingku. Tiba tiba kulihat segerombolan anak nakal berumur 7 tahun sedang meminta dengan paksa makanan seorang anak laki-laki yang baru saja pulang dari warung. Mereka semua umurnya sebaya denganku. Anak yang dipaksa itu tidak mau memberikan makanannya, tetapi segerombolan anak nakal itu terus memaksanya. Aku tak bisa diam, ku bawa anjingku mendekati mereka. Gerombolan anak nakal itu langsung berlari secepatnya saat melihat anjingku menghampiri mereka. Ku hampiri anak laki laki itu.
” kamu ga apa apa?” tanyaku. Dia hanya tersenyum kepadaku.
” namaku Nessa, nama kamu siapa?” tanyaku sambil menyodorkan tangan.
” Ara, namaku Ara” jawabnya sambil menjabat tangganku.
” ini anjingku, namanya Dizz, dia perempuan, dia baik kok. cuma sama orang jahat aja dia galak” kataku.
” hahaha... makasih ya kamu udah nolongin aku” kata Ara.
” sama sama, aku seneng kok kalo aku bisa nolongin orang” kataku.
Saat itu langit mulai gelap, dan aku harus pulang kerumah.
” Ra, aku pulang dulu ya, bentar lagi mau gelap, besok kita ketemu lagi ya disini.” kataku.
” iya, aku juga mau pulang kok. Oke besok kita ketemu lagi disini dijam yang sama” kata Ara.
” daaa Ara, sampai ketemu besok” kataku sambil melambaikan tangan meninggalkannya.

Keesokan harinya, aku bertemu dengan Ara. Kami bermain bersama sama, setiap hari. Kami menjadi sahabat. Sahabat sejati. Hingga suatu hari, aku harus pergi keluar kota. Ayahku ada perkerjaan disana. Sehari sebelum aku pergi, aku menemui Ara ditempat kami biasa bermain.
” Ara!” panggilku.
” hai, Nessa” jawabnya.
” Ara, aku punya kabar buruk” kataku.
” hah? Apa Nes? Kabar buruk apa?” tanyanya yang begitu penasaran.
” besok...aku...aku” kataku terbata bata.
” apa Nes? Apa?” tanyanya penasaran.
” aku harus pergi keluar kota besok, ayahku dinas disana. Aku ga tau aku bisa ketemu kamu lagi atau ngga” kataku.
” kenapa? Kenapa kamu bilang ga bisa ketemu aku lagi?” tanyanya.
” karena, aku ga tau apa aku akan kembali lagi atau ngga” kataku.
” kamu besok pergi jam berapa?” tanya Ara.
” pagi, jam 8 pagi” jawabku.
Lalu, Ara mengeluarkan sesuatu dari kantongnya. ” ini buat kamu” katanya
” gelang? Buat aku?” tanyaku tak percaya.
” iya, jaga baik baik ya... suatu saat nanti kalo kita ketemu lagi, kamu kasih gelang itu ke aku. Tapi kalo nggak... ya itu buat kamu. Itu nguji seberapa berharganya aku buat kamu. Kalo kita ketemu terus gelang itu ilang, berarti kamu nganggep aku ga berarti” katanya.
” kalo gitu, ini kalung buat kamu. Sama kayak kamu, kalo barang ini ilang, berarti kamu ngangep aku ga berarti.” kataku dengan senyuman. Kami berdua tertawa dan itu menjadi sore yang terakhir ku lalui bersama sahabatku Ara.

Keesokan harinya, aku bangun pagi pagi dan bergegas mandi. Kurapihkan barang barangku, kupastikan tidak ada yang tertinggal terutama gelang yang diberikan oleh Ara.
Mobil yang akan mengantarku dan kedua orangtuaku sudah siap. Selesai sarapan, aku pergi kedepan rumah. Memandang rumahku untuk terakhir kalinya. Saat aku akan masuk kemobil, tiba tiba ada yang memanggilku. Dan ternyata itu Ara.
” Nessa!” kata Ara.
” Ara!” kataku sambil berlari memeluknya. Ku peluk dirinya dengan erat, hingga mata ini mengeluarkan air mata.
” jangan menangis Nessa, aku yakin... kita akan bertemu lagi” kata Ara.
” maafin aku kalo selama ini aku punya salah sama kamu dan makasih selama ini kamu bersedia jadi sahabat aku” kataku dengan terisak isak.
” maafin aku juga ya, makasih juga kamu udah menjadi sahabat terbaik aku” kata Ara.
” jangan lupain aku ya, Nes” kata Ara.
Aku hanya menjawab dengan senyuman. Lalu aku pergi ke dalam mobil. Aku tak bisa menahan kesedihan ini.

Saat aku sampai di kota itu. Aku terus mengingat Ara. Aku selalu sedih ketika mengingat Ara. Tapi, aku harus jalani hidup ini. Aku akan bertahan walau tak ada Ara disisiku. Waktu terus berjalan, berlalu dan terus berlalu. Sekarang, aku bisa bertahan tanpa Ara. Bertahun tahun telah ku jalani tanpa Ara, hingga akhirnya aku lupa padanya.
Benar benar lupa. Umurku sekarang 14 tahun, aku telah mendapatkan teman teman baru. Dan sekarang aku kelas 3 SMP. UJIAN. Itulah sebuah kata yang ada dipikiranku. Sebentar lagi aku akan menghadapi ujian, itu tandanya sebentar lagi aku akan SMA. Di SMP ini aku merasakan kesenangan, teman-teman, guru-guru, dan lingkungan sekolah sangat menyenangkan. Tapi, sebentar lagi aku akan melewatkan semua ini.

Satu tahun berlalu. Dan aku sekarang kelas 1 SMA. Hal yang berbeda, SMP dan SMA. Tadi pagi ayahku bicara padaku. Dan katanya saat aku kelas 2 SMA, ayahku akan pergi keluar kota lagi. Itu tandanya, aku harus pindah sekolah. Mungkin menyenangkan bisa pindah pindah kota, tapi ini tidak menyenangkan bagiku karena, aku harus beradaptasi dengan sekolah baru.

Akhirnya hal itu tiba. Aku pergi keluar kota lagi. Kata ayahku, aku akan disekolahkan di sekolah yang bagus, disiplin, dan terpilih. Aku pikir, aku tidak akan bisa masuk kesana. Ternyata, aku berhasil masuk kesana. Aku sangat senang sekali, orang tuaku juga. Ayah mengingatkanku, bahwa perjuanganku nggak berakhir disini. Aku harus berjuang beradaptasi dengan sekolah itu.

Keesokan harinya, aku masuk sekolah. Dan aku telat bangun pagi. Aku bergegas kesekolah. Tibanya disekolah aku dihampiri oleh seorang anak laki-laki.
” lo anak baru ya?” tanyanya.
” iya” jawabku.
” nama gue andara, lengkapnya Wisnu Andara. Gw ketua osis disini. Nama lo siapa?” katanya.
” Vanessa Amalia. Panggil aja Vanessa, oke?” kataku.
” oke, lo sekarang sekelas sama gue. Trus, ini buku peraturan sekolah ini. Inget ya, gue ga suka orang yang ngelanggar peraturan. Jadi, lo harus bener bener taatin peraturan. Ngerti?” jelas Andara.
” iya ngerti” jawabku dengan malas.
” ya udah, sekarang lo masuk kelas.” katanya.
” terus lo ga masuk kelas juga?” tanyaku
” ngga, gw ada urusan sama osis” jawabnya.
”oooh, oke... bye” kataku.
Lalu dia pergi tanpa berpaling dan berkata sedikit pun. Aku pun berjalan menuju kelas.
Di sekolah baru itu, aku mendapatkan teman baru, namanya Chery, Fixy, dan Nola. Mereka teman yang baik. Kami memang suka bergossip. Hingga suatu saat, kami menggossipi si ketua osis, Andara.
” eh, mau tau ga? Si Andara suka sama siapa?” kata Fixy.
” siapa? Hah? Penasaran gue tipe cewe yang disuka sama orang kayak gitu” kata Chery.
” halaaah... bilang aja lo cemburu Cher... lo kan pernah suka sama dia” kata Nola.
” yaaa itukan dulu, waktu gw kelas 1 SMA, pas awal awal doang.” kata Chery.
” eh, mau gw kasih tau ga sih? Diem aja deeeh” kata Fixy.
” iya ampuuun...” kata Nola dan Chery berbarengan.
” terus siapa cewe yang disukain sama dia? Anak sini?” tanyaku
” jadi, cewe yang disukain sama Andara itu katanya temennya dia waktu kecil. Terus, si Andara itu masih suka sama tu cewe ampe sekarang” kata Fixy.
” iiih... lo tau dari mana?” tanyaku.
” dari cowo gue” kata Fixy
” cowo lo? Reza?” Tanya Nola.
” iyalah, siapa lagi. Dia kan temennya Andara” kata Fixy.
” eh, udah masuk nih... kekelas yuk” kata Chery.
Sesampainya dikelas, aku melihat Andara duduk di bangkunya dan membaca buku.
” kenapa sa ngeliatin Andara mulu?” tanya Nola
” hah? Gapapa kok, siapa sih yang ngeliatin dia, ngga tau” kataku
” menurut lo Andara gimana?” tanya Fixy
” menurut gue, Andara baik, pinter, lumayan gantenglah, disiplin, tapi suka cuek, kaku, dingin lagi” kataku.
” tuuh kan... lo tuh suka sama Andara” kata Fixy
” iiiih... nggak tau!! Ngapain gue suka sama orang kayak dia? Sotoy lo!” kataku
” beneran kali, ga usah bohong deh ama kita apalagi sama diri lo sendiri” kata Chery.
” udah ah, tuh pak guru udah masuk” kataku.

Saat liburan sekolah, aku membereskan kamarku. Aku menemukan sebuah kotak kecil di tumpukan barang barangku. Lalu ku buka kotak itu. Ternyata, didalam kotak itu ada gelang dan foto foto saat aku bersama Ara. Airmataku jatuh membasahi pipi. Aku tak bisa menahan air mata itu. Didalam situ ada gelang yang diberikan Ara kepadaku, Kaset lagu yang aku dan Ara sukai, foto foto kami, Surat yang dikirim Ara untukku, mainan kami, dan semua kenangan kenangan bersama Ara.

Keesokan harinya, aku memakai gelang yang diberikan Ara kesekolah. Aku sangat senang memakainya. Saat masuk kelas teman temanku melihat gelangku.
” eh, baru beli gelang ya? Bagus banget, lucu deh” kata Chery
” makasih, ini udah lama lagi gelangnya, tapi baru gue pake” kataku
” ooo” kata Chery.
Lalu, aku melihat Andara masuk ke kelas. Tiba tiba jantungku berdebar dan aku gugup. Aku terus memerhatikannya. Hingga dia menghampiriku.
” kenapa lo? Kok ngeliatin gue gitu sih?” tanya Andara yang tiba tiba hadir didepanku dann membangunkan lamunanku.
” hah? Nggak kok... siapa lagi yang ngeliatin lo... ge’er banget sih!” kataku.
” eh, liat dong gelang lo... kayaknya gw tau nih gelang” kata Andara
” eh, emang didunia ini yang punya gelang kayak gini cuman lo?” tanyaku
” iya, gelang itu gue yang buat, terus gue kasih ke...” katanya terputus
” ke? Ke siapa?” tanyaku
” ke Nessa... orang yang gue sayang” jawab Andara
” lo dapet gelang ini dari mana?” tanya Andara
” ini tuh gelang dari sahabat gue waktu kecil, namanya Ara” kataku
” Ara? Ga mungkin...” kata Andara.
” lho? Kenapa ga mungkin? Tanyaku
” soalnya... gue... gue itu... gue itu Ara... gue itu Ara, Nessa!” kata Andara
“ Andara? Ga lucu tau! Lo ga usah ngaku ngaku jadi Ara! Ara itu sahabat gue, sahabat gue waktu kecil, dia ga mungkin lo!” kataku tak percaya
” Vanessa, gue Ara. Lo itu Nessa, sahabat gue waktu kecil. Dan Nessa itu orang yang sangat gue sayang! Sampe detik ini juga, gue masih sayang sama dia” kata Andara.
” bohong! Gue ga percaya! Lo buktiin kalo lo itu Ara!” kataku tak tahan menahan tangis
” oke, waktu pertama kali gue ketemu sama lo, waktu gue dipalakin sama anak anak nakal, lo dateng naek sepeda bareng sama anjing lo namanya Dizz. Terus, waktu lo pergi, lo ngasih gue kalung. Kalung ini lang lo kasih sama gue, masih gue simpen dan selalu gue bawa.” katanya sambil mengeluarkan sebuah kalung dari dalam tasnya.
Aku hanya bisa menangis, aku tak bisa berkata.
” terserah lo deh mau percaya apa nggak. Tapi, makasih udah jaga gelang itu baik baik, itu tandanya Ara berarti buat lo dan gue juga jaga kalung yang lo kasih, ini tandanya lo sangat berarti bagi gue dan gue sayang banget sama lo.” kata Andara
aku segera berdiri dan memeluk Andara.
” gue percaya kalo lo Ara.” kataku
” gue sayang sama lo nes” kata Andara
” yang lo sayang itu Nessa, bukan Vanessa” kataku
” loh? Sama aja kan?” tanyanya
” beda, Nessa itu waktu dulu. Sekarang adanya Vanessa. Yang lo sayang itu gue yang dulu, bukan yang sekarang.” kataku
” dan yang gue suka itu Andara, bukan Ara” sambung aku.
” tapi Ara itu sebagian dari gue, dan Nessa itu sebagian dari lo” kata Andara.
Akhirnya, aku menemukan sahabatku yang hilang. dan kami kembali bersama sama, seperti dulu kala.



*--_--*THE END*--_--*

binatang apakah ini?







tadi sore, disaat gw membakar ikan bersama kakak gw, gw menemukan binatang ini. gw ga tau ini binatang apa, tapi menurut gw, ini sih ulet. tapi kok GEDE banget ya? terus kayak boneka gitu... lucu warnanya bagus lagi, kuning sama ijo. tapi gw takut megangnya...hihihi. nih gw ambil fotonya, liat ya... ampe sekarang ini binatang masih ada di pohon tersebut...huahahaha.






Selasa, 16 Desember 2008

saya suami dari istri saya

?Jadi, waktu itu gue lagi ada dirumah sakit nemenin nyokap gue dirawat inap. Udah beberapa hari gue nginep disitu. Suatu malam ada telpon yang berdering dikamar itu, diangkatlah sama nyokap gw... ternyata, telpon itu dari rumah sakit. katanya, asuransinya udah abis masa berlakunya. langsunglah nyokap menelpon bokap.

setelah kurang lebih satu jam menunggu, datanglah my father ke rumah sakit. nyampe dikamar terus ngomong ngomonglah sama my mother. satalah beberapa saat my father menelepon perusahaan asuransinya. gue dengan seksama mendengarkan percakapan itu. saat telpon itu diangkat sama asuransinya, bokap gue berkata "halo saya suami dari istri saya....dan bla bla bla" seketika gue tertawa terbahak bahak sampe jatoh dari kursi (serius) gue terus terusan ketawa sampe bokap gw selesai nelpon, nyokap gue juga ikut ikutan ketawa. terus gue ulang kata kata itu "halo saya suami dari istri saya" terus gue ngomong lagi "ga usah dikasih tau kali dia juga tau papa suami istrinya papa masa suami orang laen...huahahaha"